Wednesday, December 11, 2013

Sebanyak 1.001 Pengendara Terjaring Ops Zebra Di Kab. Bangka

POLDA KEP. BABEL, POLRES BANGKA – Rabu (11/12/2013), pelaksanaan Operasi Zebra Menumbing 2013 di jajaran Polres Bangka telah berakhir. Kasat Lantas Polres Bangka AKP Bahori atas seizin Kapolres Bangka AKBP I Bagus Rai menjelaskan, selama pelaksanaan Ops Zebra Menumbing 2013 digelar, jajaran Sat Lantas Polres Bangka telah menjaring sebanyak 1.001 pengendara yang terlibat pelanggaran lalu lintas. Beberapa barang bukti yang diamankan antara lain 716 SIM, 166 STNK dan 119 kendaraan. “Namun yang paling penting adalah semakin meningkatnya kesadaran pengendara selama berlangsungnya Operasi Zebra,” jelas Kasat Lantas AKP Bahori.

Sementara Kabag Ops Polres Bangka Kompol Taufiq Lukman atas seizin Kapolres Bangka menjelaskan, masih banyak masyarakat yang mengendarai kendaraan terutama roda dua atau motor yang hanya mentaati peraturan saat ada petugas di jalan raya atau sedang melaksanakan razia. Pemikiran mentaati aturan karena ada petugas harus dirubah. Masyarakat harus berfikir bahwa aturan yang dibuat demi kepentingan mereka sekaligus kenyamanan dan keamanan dalam berlalulintas. "Jika masyarakat berfikir untuk kepentingan mereka maka angka pelanggaran dan angka laka lantas dapat diminimalisir," tambah Kompol Taufik LN.

Kasat Lantas Polres Bangka AKP Bahori juga menjelaskan, selain melakukan penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas, jajaran Sat Lantas Polres Bangka juga melakukan kampanye dan sosialisasi melalui radio, koran, pemasangan spanduk dan stiker yang berisi himbauan untuk tertib dalam berlalu lintas.

Berdasarkan data dari Sat Lantas Polres Bangka, untuk rincian 1001 pelanggar yang terjaring razia Operasi Zebra antara lain sebanyak 740 pengendara roda dua, 54 mobil penumpang, 57 bus dan 150 mobil barang. Seluruh pengendara ini dikenakan tindakan tilang dan dipersilahkan mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Sungailiat. Sedangkan untuk kendaraan yang ditahan sebagai barang bukti pemilik harus lebih dahulu melengkapi kendaraan mereka dan menunjukkan surat-surat kendaraan. "Sidang tilang telah kita catatkan di setiap surat tilang yang di dapat pengendara, jadi tinggal mengikuti saja di Pengadilan Negeri Sungailiat," jelas Kasat Lantas Polres Bangka AKP Bahori.

Ketua Bhayangkari Daerah Kep. Bangka Belitung Resmikan Rumah Ekonomi Bhayangkari Polres Bangka

POLDA KEP. BABEL, POLRES BANGKA – Kreatifitas ibu-ibu Bhayangkari jajaran Polres Bangka dalam mendukung kinerja personel Polres Bangka patut diacungi jempol, meskipun dalam hal-hal yang sederhana, salah satunya dengan membuka Rumah Ekonomi Bhayangkari Polres Bangka. Rumah Ekonomi Bhayangkari Polres Bangka merupakan kantin yang dibuka tidak hanya untuk personel Polres Bangka, tetapi juga terbuka untuk masyarakat yang sedang berkunjung ke Polres Bangka. Yang menarik, kantin tersebut buka selama 24 jam.

Rabu (11/12/2013), Rumah Ekonomi Bhayangkari Polres Bangka diresmikan oleh Ketua Bhayangkari Daerah Kep. Bangka Belitung Ny. Tuti Budi Hartono Untung yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Ketika meninjau kantin tersebut, Ny. Tuti Budi Hartono Untung mengaku bangga dengan penataan yang dilakukan Bhayangkari Polres Bangka, sehingga kantin tersebut terlihat menarik dan bersih.

"Adanya Rumah Ekonomi Bhayangkari Polres Bangka ini bertujuan agar anggota Polres Bangka tidak perlu keluar dari kantor saat sedang bertugas hanya untuk membeli makanan atau minuman. Hal ini akan lebih efisien dan perputaran uang tetap dilingkup Polres Bangka," kata Ny Tuti. "Ibu-ibu Bhayangkari memang dituntut untuk kreatif dan Rumah Ekonomi Bhayangkari Polres Bangka ini adalah salah satu contohnya," lanjutnya.

Tuesday, December 10, 2013

Warung Kopi Jadi Sarana Menyaring Aspirasi Masyarakat

POLDA KEP. BABEL, POLRES BANGKA – Banyak cara yang dilakukan jajaran Polres Bangka dalam menjalin kemitraan dan mendekatkan diri kepada masyarakat, salah satunya dengan melakukan kegiatan “blusukan”. Kapolres Bangka AKBP I Bagus Rai menjelaskan, “blusukan” merupakan kegiatan rutin yang digelar Polres Bangka untuk lebih dekat kepada masyarakat melalui kegiatan ngopi bareng dengan berbagai macam unsur elemen masyarakat. Melalui kegiatan ngopi bareng masyarakat tersebut, diharapkan dapat menyaring aspirasi dan masukan secara langsung masyarakat.

"Dengan kegiatan kumpul bareng dalam suasana santai masyarakat akan lebih terbuka dalam menyampaikan berbagai masalah yang ada disekitar mereka. Ini rutin saya lakukan, kalau ketemu langsung dengan suasana santai kan lenih enak menyerap informasi dan masukan dari masyarakat," ucap AKBP I Bagus Rai di warung kopi Kutub Utara di Belinyu, Kamis (5/12/2013). Rencananya untuk ke depan, kegiatan “blusukan” ini akan rutin digelar di setiap warung kopi.

Monday, December 9, 2013

Polres Bangka Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama

POLDA KEP. BABEL, POLRES BANGKA – Senin (9/12/2013), jajaran Polres Bangka mengundang beberapa tokoh agama dan masyarakat serta beberapa unsur elemen masyarakat dalam kegiatan dialog membahas kerukunan umat beragama. Dialog dilaksanakan di gedung serba guna Polres Bangka sekitar pukul 08.00 Wib. Di beberapa daerah, termasuk di wilayah Kab. Bangka, isu SARA kerap menjadi pemicu terjadinya konflik sosial. Oleh karena itu, perlu ada pengetahuan dan pemahaman dari masyarakat tentang keanekaragaman suku, budaya dan agama agar tercipta rasa saling menghormati dan tenggang rasa di dalam kehidupan sosial masyarakat.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan dialog tersebut antara lain Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bangka  H Husien Djais, dosen Universitas Bangka Belitung (UBB) Dr Ibrahim Phd serta Kabag Sumda Kompol Nur Samsi. "Kegiatan ini merupakan bentuk tali silahturahmi antar umat agama dimulai dari tokohnya sehingga saling menghormati dan tenggang rasa antar umat beragam terus berjalan baik di Bangka," jelas Kabag Sumda Kompol Nur Syamsi atas seizin Kapolres Bangka AKBP I Bagus Rai.

Ketua FKUB Kab. Bangka H Husien Djais, dalam arahannya menjelaskan, toleransi kerukunan umat beragama di Kabupaten Bangka hingga kini sudah terbina dengan baik karena keberagaman dan perbedaan agama sudah membaur sejak dahulu. Sementarai itu, Dosen UBB Dr Ibrahim Phd, dalam paparanya mengatakan agama adalah bagian dari identitas yang seringkali menjadi alat utama dalam menjalankan politik identitas. Identitas-identitas primordial memang menjadi faktor utama dalam gesekan-gesekan antarperadaban.

Dr. Ibrahim juga menjelaskan, meskipun demikian, konflik atas nama agama harus dibaca tidak sekedar sebagai alat penegas perbedaan. Namun juga faktor kepentingan-kepentingan yang bermain didalamnya. Itulah sebabnya eksklusivitas identitas harus dilawan dengan onklusivitas keragaman yang dikerjakan secara bersama-sama oleh semua elemen. "Sekolah, pemerintah dan para aktor-aktor publik harus berperab bersama-sama dalam mewujudkan semangat pluralistas," kata Ibrahim.